Ladies, apakah dari kamu ada yang memiliki geng atau squad persahabatan? Jika iya, pasti menyenangkan. Bisa pergi shopping bersama, nongkrong, hingga curhat ini itu. Kamu selalu punya tempat kembali di segala situasi. Kamu punya telinga-telinga yang siap mendengarkan segala keluh kesahmu. Kamu punya bahu untuk tempat bersandar ketika kamu letih serta tak tahu harus kemana.
Walaupun mereka adalah sahabatmu, mereka juga manusia. Manusia juga pernah berbuat kesalahan. Ada saatnya sahabatmu secara sengaja atau tidak membawamu ke arah yang salah. Ladies, kamu harus dengan tegas menolak bila gengmu mengajakmu melakukan lima hal ini.
1. Kompak dengan Pendapat Satu Geng Itu Baik, Tapi Bukan Alasan untuk Bisa Merendahkan Pendapat Orang Lain
Memilliki pendapat yang sama dengan teman satu geng terdengar mengasyikan. Kalian tak perlu menghabiskan waktu hanya untuk debat mempertaruhkan argumen siapa yang terbaik. Kalian pasti merasa bangga karena kalian bisa kompak sejauh ini bahkan hingga ke pola pikir kalian terhadap suatu hal.
Tapi ingat, pendapat kompak di antara beberapa orang itu belum tentu yang paling benar. Bukan berarti pendapat yang bertentangan dengan geng kalian itu pendapat yang salah. Pendapat orang lain juga belum tentu lebih buruk dari pendapat kalian.
Jadi, ketika ada satu temanmu yang mulai merendahkan pendapat orang lain, dengan tegas katakan tidak. Berilah pengertian padanya mungkin bisa jadi justru pendapat kalian yang salah. Walau kamu sependapat dengan temanmu, bukan berarti kamu harus merendahkan pendapat orang lain, kan?
2. Bergosip Itu Wajar Bagi Wanita, Bukan Berarti Bergosip itu Wajib Bagi Wanita
Wanita dan gosip sepertinya merupakan dua hal yang tak bisa dipisahkan. Ada saja hal yang bisa masuk ke dalam daftar bergosip bagi geng perempuan. Entah itu menggosipkan laki-laki, artis, atau bahkan teman satu geng itu sendiri. Bergosip sudah menjadi makanan sehari-hari bagi wanita, tapi bukan berarti kamu wajib bergosip setiap hari.
Jika temanmu satu geng mulai menggosipkan satu sama lain, kamu harus berani mengatakan tidak pada mereka. Jika si A tidak ada, maka kalian menggosipkan si A. Jika si B tidak ada, kalian menggosipkan si B. Bisa jadi ketika kamu tidak ada disana, kamu lah yang mejadi bahan gosip di antara teman-teman gengmu. Persahabatan semacam ini mengindikasikan persahabatan yang tidak harus kamu lanjutkan. Padahal sebagai sosok sahabat kalian harus saling mengingatkan, bukan saling membicarakan di belakang.
Kamu juga harus mengatakan tidak jika teman satu gengmu setiap hari hanya mengajakmu melihat keburukan orang lain. Pagi, siang, hingga malam kerjaan mereka hanya mengajakmu membicarakan orang lain. Padahal kalian bisa melakukan kegiatan produktif lainnya seperti beramal, membuat sebuah karya baru, mengikuti kompetisi, dll. Buatlah gengmu bukan cuma untuk bersenang-senang, namun juga berguna untuk mengembangkan potensi diri kalian.
3. Punya Geng Boleh, Tapi Bukan Alasan Kamu Menutup Pergaulanmu di Luar Sana
Punya geng untuk bersenang-senang itu boleh saja, hak kamu untuk menghabiskan waktu dengan siapa pun. Kamu pasti sering menghabiskan waktu sengganggmu dengan mereka, tapi kamu juga harus memperluas pergaulan di luar gengmu. Kamu tidak harus pergi kesana kemari bersama gengmu. Ada kalanya, kamu memang harus melepaskan diri dari mereka. Carilah lingkaran pergaulan yang baru untuk menemukan orang-orang dengan cara berpikir yang berbeda.
Tapi, ketika kamu terlalu sibuk dengan dunia di luar gengmu, seringkali teman-temanmu merasa dilupakan. Mereka mulai tidak nyaman ketika kamu terlalu banyak menghabiskan waktu dengan orang lain. Kecemburuan seperti ini adalah hal lumrah bagi kamu yang memiliki geng. Tak apa jika kecemburuan itu masih di batas yang wajar. Tapi, kamu juga perlu mengingat bahwa ini hidupmu, hanya kamu yang berhak mengaturnya.
Jika teman satu geng mulai memunculkan tanda cemburu yang tidak wajar, seperti memarahimu, mendiamkanmu, hingga mengucilkanmu, kamu patut berkata tidak pada teman satu gengmu. Kamu harus menjelaskan pada mereka kalau kamu pun butuh kehidupan diluar. Ini demi kehidupanmu di masa depan, agar kamu bisa lebih mengembangkan dirimu. Jika mereka tak mampu memahaminya, kamu harus mulai mempertanyakan apakah mereka benar-benar temanmu? Bukankah teman itu seharusnya saling mendukung?
4. Katakan Tidak Ketika Temanmu Mengajakmu Merusak Diri
Pernah diajak teman satu gengmu untuk melanggar aturan? Pernahkah kamu diajak teman satu gengmu untuk sengaja melakukan kesalahan? Kalau iya, jangan pernah mengulanginya atau berniat melakukannya lagi. Ingat kalian mencari teman bukan untuk merusak diri kalian. Kalian mencari teman untuk melengkapi diri kalian.
Kalian ada untuk membantu satu sama lain. Bukan untuk memberikan pengaruh negatif dalam bentuk apapun. Jika kamu merasa temanmu mengajak untuk merusak diri kalian, katakan tidak segera. Beri alasan kenapa kamu tak mau melakukan ini. Kalau bisa, halangi temanmu yang berniat melakukan perbuatan buruk tersebut. Ingatkan temanmu jika kamu memang mengganggap dia sebagai teman baikmu!
5. Saling Sharing Memang Perlu, Tapi Kamu Juga Perlu Hargai Privasimu
Sahabat saling berbagi cerita entah suka maupun duka. Kamu bisa menceritakan segala hal kepada sahabatmu. Kamu bisa saling berbagi solusi. Tapi, berbagi pun ada batasannya. Ketika teman gengmu mulai kepo dengan masalah yang berkaitan dengan privasimu, katakana tidak padanya. Katakan tidak serta menyuruhnya berhenti untuk mengurusi hidupmu. Sedekat apapun kalian, kamu tetap perlu privasi. Berilah jarak antara apa yang bisa menjadi bahan curhat dan apa yang masuk ke dalam ranah privasi.
Bagaimana, Ladies? Sudah tahu kapan harus mengatakan tidak kepada sahabat-sahabatmu? Tidak mudah untuk berkata tidak pada teman dekat, tapi kata tidak juga diperlukan untuk kepentingan dirimu. Tetap berusahalah menjadi teman yang baik untuk teman satu gengmu, ya, Ladies?