Meski terlihat sepele, tapi tahukah kamu, diare merupakan penyakit yang berbahaya. Diare yang parah akan menyebabkan tubuh kekurangan cairan sehingga badan akan menjadi lemas, hilang tenaga, bahkan kematian. Bahkan, ada survei yang mengatakan bahwa diare merupakan penyebab kematian paling umum yang terjadi pada balita di negara berkembang.
Lebih jauh lagi, 2,6 juta orang setiap tahunnya meninggal karena diare. Karena itu kamu harus paham dengan penyebab, gejala, dan cara mengatasinya secara tepat. Khususnya diare yang terjadi pada anak yang mana fisiknya masih terbilang cukup lemah dibanding orang dewasa.
Diare bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini.
1. Makanan kotor, tempat tumbuh virus dan bakteri
Beberapa virus atau bakteri yang menyebabkan diare diantaranya adalah Campylobacter, Clostridum difficile, Escherichia coli, Salmonella, dan Shigella. Bakteri tersebut seringkali tidak sengaja ditemukan pada makanan yang kurang terjaga kebersihannya. Ketika makanan itu dikonsumsi oleh anak-anak maka yang terjadi bakteri itu juga akan ikut terkonsumsi. Sehingga mengakibatkan terjadinya diare pada anak.
2. Tidak semua makanan enak itu sehat, tidak jarang justru menimbulkan alergi
Diare juga bisa disebabkan oleh terjadinya alergi terhadap makanan tentu. Diantaranya adalah makanan pedas, buah atau sayur yang mengandung serat tinggi, buah-buahan asam seperti mangga muda atau jeruk, hasil olahan susu seperti keju atau yoghurt, kacang-kacangan, makanan cepat saji, bahkan ice cream.
Tidak hanya makanan-makanan yang telah disebutkan di atas. Makanan sehat pun bisa menyebabkan terjadinya diare jika diolah dengan cara yang salah. Salah satu contohnya adalah daging. Daging yang tidak dimasak hingga matang secara sempurna juga dapat mengakibatkan terjadinya diare. Hal itu disebabkan karena kuman atau parasit yang menempel pada daging belum sepenuhnya mati.
3. Obat tidak selalu menyembuhkan, efeknya ada yang berpengaruh terhadap kesehatan
Hal paling umum yang dilakukan kamu ketika anak sedang sakit adalah memberinya obat. Setiap obat memiliki efek samping sendiri-sendiri. Salah satunya ada obat yang memiliki efek samping yaitu menimbulkan terjadinya diare.
Diantaranya adalah antibiotik, laksatif atau obat pencahar, teh herbal yang mengandung laksatif natural, obat anti nyeri seperti ibuprofen, mycrophenolate, dan masih banyak lagi. Obat-obatan lain yang digunakan melebihi dosis juga memungkinkan terjadinya diare.
Hal berbahaya yang dapat disebabkan oleh diare adalah terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi diakibatkan oleh diare yang terjadi secara terus menerus. Anak yang mengalami dehidrasi akibat diare akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut diantaranya adalah :
- Rasa haus yang berlebihan
- Badan lemas dan melemah
- Air mata berkurang saat menangis
- Jumlah urine sedikit
- Pusing dan mual atau bahkan muntah-muntah
- Bibir kering
- Anak akan cenderung rewel
- Dalam tahap kritis berat badan anak juga akan cenderung berkurang
Terlanjur terjadi diare? Hindari terjadinya dehidrasi!
Agar tidak sampai terjadi dehidrasi maka diare harus ditangani dengan cara yang tepat. Penanggulangan yang paling utama adalah dengan memberikan cairan pengganti atau biasa dikenal dengan elektrolit.
Ketika terjadi diare, cairan pada tubuh banyak yang hilang. Karena itu kamu harus segera mengganti cairan tersebut. Caranya adalah dengan memberikan cairan pengganti sebanyak-banyaknya. Berikut 3 macam cairan yang dapat diberikan kepada anak ketika mengalami diare.
1. Air putih, si bening yang kaya manfaat
Air putih merupakan cairan yang mudah ditemukan di sekitar kita. Selain itu manfaat yang diberikan oleh air putih sudah tidak perlu diragukan lagi. Termasuk dalam hal ini adalah sebagai pengganti cairan tubuh dan pencegah terjadinya dehidrasi. Rutin mengkonsumsi air putih akan menghindarkan anak dari dehidrasi, sehingga meskipun terjadi diare, anak tidak akan merasa lemas dan cepat lelah.
Namun demikian, kamu harus memastikan bahwa air yang dikonsumsi adalah air matang. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya bakteri bakteri tertentu yang ada pada air yang akan dikonsumsi.
2. Tidak hanya air putih, oralit juga bisa digunakan sebagai pertolongan pertama pada penderita diare
Cairan oralit sangat disarankan untuk diberikan kepada anak yang mengalami diare. Mengingat cairan tersebut dibuat dengan bahan-bahan alami yang aman untuk anak. Oralit ada yang bisa dibeli secara instan di toko atau apotik terdekat atau kamu bisa membuatnya sendiri di rumah.
Caranya adalah dengan menyiapkan 1 gelas air hangat, setengah sendok teh garam, dan 2 sendok teh gula. Selanjutnya larutkan garam dan gula tersebut ke dalam air hangat. Aduk hingga gula dan garam larut, kemudian berikan kepada si kecil secara perlahan.
Perlu dipastikan bahwa air yang digunakan adalah air yang benar-benar matang. Selain itu, garam yang digunakan harus garam yang bersih dan berkualitas. Begitu juga dengan gula dan peralatan yang digunakan.
3. Mengonsumsi cairan kunyit dipercaya bisa meredakan terjadinya diare
Seringkali diare diikuti dengan gejala kram perut yang disebabkan oleh pergerakan usus, iritasi usus, dan kolitis ulseratif. Kunyit dipercaya mampu mengatasi gejala-gejala tersebut. Tidak hanya itu kunyit juga mampu membantu menyeimbangkan cairan dalam tubuh. Bahkan antioksidan pada kunyit bisa membunuh salmonella yang ada di dalam usus. Bakteri salmonella merupakan salah satu bakteri penyebab terjadinya diare.
Cara memanfaatkan kunyit untuk mengobati diare adalah dengan diseduh dengan air hangat. Atau bisa juga dicampur dengan cairan asam jawa. Yang satu ini seringkali disebut dengan kunyit asam.
- Sekali lagi, diare tidak bisa dianggap sepele. Karena itu harus ditangani dengan cara yang tepat. Seperti yang dikatakan pepatah, “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Karena itu sebelum terjadinya diare, pastikan kamu melakukan pencegahan pencegahan sebagai berikut.
- Hindari mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang.
- Ajarkan kebiasaan baik yaitu mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari beraktivitas di luar rumah.
- Jaga kebersihan dan kualitas makanan yang akan dikonsumsi.
- Kenali jenis-jenis makanan yang alergi pada anak.
- Gunakan penutup sajian makanan untuk menghindari terjadinya kontaminasi bakteri yang berasal dari lalat atau serangga lainnya.
Demikian tadi adalah tips-tips yang bisa kita bagi untuk kalian semua. Semoga dengan mempelajari hal-hal tersebut, maka kamu akan lebih berhati-hati Untuk menghindarkan si buah hati dari penyakit yang satu ini. Jangan lupa share ke temen-temen kalian ya…
Semoga bermanfaat ya,